Dengan melihat letak tofografinya di daerah pegunungan atau termasuk daerah menengah Kecamatan Gemawang dengan ketinggian 550-850 MDPL belum di ketahui perbedaan produktivitas berdasarkan ketinggiannya, maka dari itu perlu di lakukan penelitian. Untuk mengetahui apakah potensi atau kemampuan di wilayah tersebut sudah sesuai, sehingga ada kemungkinan peningkatkan produktivitas Kopi Robusta di daerah tersebut.Penelitian dilaksanakan menggunakan metode survei dengan menggunakan data primer atau wawancara dan data skunder, dengan pengamatan langsung di lapangan, dengan ketinggian tempat yang berbeda yang berada. Penelitian ini dilaksanakan pada ketinggian 550-850 MDPL, untuk memperoleh data primer, dengan metode proforsive sampling, dari ketinggain tempat yang berdeda, 550-650, 650-750, 750-800 MDPL, 10 kebun kopi, masing kebun 25 tanaman , 250 tanaman. Hasil data yang di ambil terkait produktifitas kopi pada 3 ketinggian, mendapatkan hasil ketinggian 550-650 MDPL total green bean kering 7.320 kg dan dengan rata rata 732 kg perkebunnya, ketinggian 640-750 MDPL total green bean kering 8.170 kg dengan rata rata 817 kg perkebunnya, dan ketinggian 750-850 MDPL total green bean kering 8.458 kg dengan rata rata 845 kg perkebunnya.Kopi robusta di Kecamatan Gemawang, cocok untuk tumbuh dan berproduksi, jika di bandingkan dengan PUSLITKOKA, tetapi belum bisa berproduksi dengan optimal karna ketinggian tempat dan topografi wilayah berpengaruh terhadap produktivitas. Sedangkan produktifitas optimal dari PUSLITKOKA adalah 1,6 -2,2 ton/ha, sedangkan data primer yang didapatkan adalah 0.7/Ha.