Mesin Thresher (perontok) tandan buah segar (TBS) kelapa sawit diciptakan untuk mendukung pengembangan PMSTP (Pabrik Minyak Sawit Mini Mobile Tanpa Perebusan). Selain itu, mesin Thresher ini dapat diaplikasikan pada skala perkebunan rakyat karena membutuhkan area yang relatif tidak luas dan bersifat mobile. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara teknis kinerja mesin Thresher dan mengetahui biaya investasi dan operasional dari mesin Thresher. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dari hasil observasi, studi pustaka dan dokumentasi dengan menggunakan dua variabel, yaitu kinerja teknis alat dan kinerja secara ekonomi yang kemudian dianalisa terkait kapasitas alat, biaya operasional per jam, biaya operasional per kg dan keuntungan per bulannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kapasitas mesin Thresher adalah sebesar 1,04 ton/jam, biaya operasional yang dibutuhkan untuk beroperasi selama satu jam sebesar Rp 89. 701,- dan biaya operasional per kg sebesar Rp 89,- serta keuntungan untuk satu bulan sebesar Rp 414.278.555,-. Hasil ujicoba yang dilakukan baik secara teknis maupun ekonomi menunjukkan bahwa mesin Thresher layak untuk diaplikasikan pada skala perkebunan rakyat.