Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam bahan organik dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian telah dilaksanakan di kebun pendidikan dan pelatihan (KP 2) INSTIPER yang terletak di Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta pada bulan Maret sampai Juni 2024. Penelitian menggunakan percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor. Faktor yang pertama yaitu macam bahan organik yang terdiri dari 4 aras yaitu : tanpa bahan organik (B0 + NPK 3 g), ampas tebu (B1), arang sekam (B2) dan cocopeat (B3). Faktor kedua adalah frekuensi penyiraman (F) yang terdiri 3 aras yaitu : sehari sekali (F1), dua hari sekali (F2) dan tiga hari sekali (F3). Perlakuan diulang 3 kali, oleh karena itu jumlah seluruh tanaman dalam penelitian adalah 4 x 3 x 3 = 36 eksperimental tanaman dengan masing-masing ulangan mempunyai 2 sampel tanaman. Dari hasil pengamatan dianalisis dengan analisis of variance (Anova) pada jenjang nyata 5%. Bila ada pengaruh nyata dilakukan uji lanjut dengan DMRT (Duncan Multiple Range Test) pada jenjang nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi nyata antara perlakuan macam bahan organik dan frekuensi penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery pada kondisi cekaman kekeringan. Perlakuan macam bahan organik tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di Pre nursery. Frekuensi penyiraman tidak berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di Pre nursery.