Permintaan kayu di Indonesia terus meningkat sementara potensi hutan di negara ini semakin berkurang, baik dari segi luas hutan yang dapat dimanfaatkan sebagai area produksi maupun dari segi kualitas kayu yang dihasilkan. Tanaman jati merupakan salah satu hasil hutan terpenting di Indonesia. Jati mempunyai nilai ekonomi yang tinggi karena kayunya digunakan dalam berbagai industri seperti pembuatan mebel, konstruksi dan kerajinan kayu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 29 juni hingga 31 juli di Unit Manajemen Hutan Rakyat, kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan Mengetahui frekuensi kerusakan yang disebabkan oleh hama pada tanaman Jati, Mengetahui intensitas serangan yang dijumpai pada tanaman jati, Mengetahui tingkat kerusakan yang disebabkan oleh hama pada tanaman Jati. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian deskriptif yang pendekatan variabelnya dilakukan dengan survei lapangan dilakukan meliputi pengamatan terhadap karakteristik serangan hama untuk mengidentifikasi, Hama utama yang mengancam Rayap Tanah (Coptotermes curvignatus) dan ulat bulu (Dasychira inclusa), diikuti oleh kumbang (Xyleborus destruens), semut hitam (Fuliginosus lasius), dan kutu putih (Pseudococodae). Frekuensi serangan hama mencapai 44,33% dengan rata-rata frekuensi serangan 33,75%, intensitas serangan Di Desa Sendang Sari rata-rata 3,43% dan Desa Triwidadi rata-rata intensitas 2,44%, dengan maksimum 2,98% di petak ukur yang sama.Tingkat kerusakan juga bervariasi dengan Desa Sendang Sari di Katagorikan "Rusak Sedang", Sementara Desa Triwidadi hanya mengalami "Rusak Ringan".