Penelitian ini bertujuan mempelajari perubahan sifat minyak yang terjadi pada penggorengan dengan bahan nabati dan hewani serta frekuensi penggorengan yang masih menghasilkan minyak bekas berkualitas sesuai SNI 01-3741-2013. Penelitian ini menggunakan Rancangan Retak Terbagi (RPT) dengan petak utama adalah jenis bahan yang digoreng (A terdiri dari dua taraf A1= bahan hewani lele A bahan nabati tempe. petak bagian yaitu frekuensi penggorengan terdiri dari 6 taraf yaitu B0 = 0 kali, B1 = 1 kali, B2 = 2 kali B3 = 3 kali B4 = 4 kali B5 = 5 kali Percobaan diulang 2 kali sehingga akan diperoleh 2 x 6 x 2 = 24 satuan eksperimental minyak hasil penggorengan di Analisis uji fisik warna,uji kimia terdiri dari asam lemak bebas,angka peroksida,kadar air. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar air minyak bekas semangkin meningkat,namun angka peroksida tertinggi 9,51 masih memenuhi sni 01-3741:2013 yaitu angka peroksida nya 10.