Siswoyo, Eva Elfadila (2023) PEMBUATAN DAGING ANALOG DARI GLUTEN TEPUNG TERIGU DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG KACANG KEDELAI (Glicyne max L.) DAN TEPUNG UMBI BIT (Beta vulgaris L.). Skripsi thesis, Institut Peratanian Stiper Yogyakarta.
SKRIPSI FULLTEXT_18816.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
COVER sd. ABSTRAK_18816.pdf
Download (353kB)
LEMBAR PENGESAHAN_18816.pdf
Download (310kB)
BAB 1_18816.pdf
Download (297kB)
BAB II_18816.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (353kB)
BAB III_18816.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (428kB)
BAB IV_18816.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (481kB)
BAB V_18816.pdf
Download (182kB)
DAFTAR PUSTAKA sd. LAMPIRAN_18816.pdf
Download (731kB)
TELAAH_18816.pdf
Download (179kB)
Jurnal JBFT_18816.pdf
Download (181kB)
HASIL CEK TURNITIN_18816.pdf
Download (1MB)
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan gluten tepung terigu dan tepung kedelai terhadap sifat kimia dan organoleptik daging analog yang dihasilkan. Mengetahui pengaruh jumlah penggunaan tepung umbi bit terhadap sifat kimia dan organoleptik daging analog yang dihasilkan. Mengetahui pengaruh interaksi antara A dan B terhadap sifat kimia dan organoleptik daging analog yang dihasilkan. Mengetahui perbandingan gluten tepung terigu dan tepung kedelai serta jumlah penambahan tepung umbi bit yang dapat menghasilkan daging analog terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Rancangan Blok Lengkap (RBL) 2 faktor. Faktor ke-1 adalah perbandingan tepung kacang kedelai dengan gluten tepung terigu (A), sedangkan faktor ke-2 adalah konsentrasi ekstrak umbi bit. Faktor I = perbandingan tepung kedelai : gluten tepung terigu (A), dengan 3 taraf, meliputi: A1 = Tepung kacang kedelai : gluten tepung terigu (0 : 100), A2 = Tepung kacang kedelai : gluten tepung terigu (25 : 75), A3 = Tepung kacang kedelai : gluten tepung terigu(50 : 50). Faktor II = jumlah penambahan tepung umbi bit (untuk 100 g tepung campuran), dengan 3 taraf, meliputi: B1 = 0,05 g, B2 = 0,1 g, B3 = 0,15 g. Daging analog yang dihasilkan dianalisis dengan kadar air, kadar abu, kadar serat pangan tak larut, kadar serat pangan larut, kadar serat total, dan aktivitas antioksidan. Perbandingan gluten tepung terigu dan tepung kedelai berpengaruh terhadap kadar abu, kadar serat pangan tak larut, kadar serat pangan larut, serat pangan total dan aktivitas antioksidan. Namun tidak berpengaruh terhadap kadar air. Jumlah penambahan tepung umbi bit berpengaruh terhadap serat pangan tak larut, serat pangan total, dan aktivitas antioksidan. Namun tidak berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu dan serat pangan larut. Terdapat interaksi antara perbandingan gluten tepung terigu dan tepung kedelai dengan jumlah penambahan tepung umbi hit terhadap kadar serat pangan tak larut, kadar serat pangan larut, kadar serat pangan total,dan aktivitas antioksidan. Berdasarkan hasil uji organoleptik dan keseluruhan aktivitas antioksidan yang tertinggi maka perlakuan terbaik terdapat pada perlakuan daging tiruan dengan perbandingan tepung kacang kedelai dan gluten tepung terigu 50 : 50 dan penambahan tepung umbi bit sebesar 0,15 g.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 18816;tidak publish jurnal |
Uncontrolled Keywords: | Daging analog, gluten tepung kedelai, tepung umbi bit. |
Subjects: | Fakultas Teknologi Pertanian > Program Studi Teknologi Hasil Pertanian |
Divisions: | INSTIPER > Fakultas Teknologi Pertanian > Program Studi Teknologi Hasil Pertanian |
Depositing User: | Magang Instiper |
Date Deposited: | 07 Oct 2024 07:41 |
Last Modified: | 07 Oct 2024 07:41 |
URI: | http://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/1823 |