Bahan yang berpotensi mengandung antioksidan yaitu buah pala dan daun cengkeh. Salah satu cara pemanfaatan daging buah dengan menjadikannya sari buah yang dapat menjadi minuman fungsional. Daun cengkeh juga banyak ditambah sebagai bahan tambahan dalam pembuatan minuman herbal seperti wedang uwuh. Dalam penelitian ini dicoba pemanfaatan daging buah pala dan daun cengkeh sebagai bahan baku yang banyak ditemukan di Kabupaten Sula dalam pembuatan minuman berkarbonasi. Minuman berkarbonasi adalah minuman yang mengabsorpsikan gas CO2 (karbondioksida) ke dalam minuman sehingga memiliki penampakan bergelembung yang memberi kesan segar. Proses pembuatan minuman karbonasi sari pala dan ekstrak daun cengkeh meliputi, pembuatan sari pala, pembuatan ekstrak daun cengkeh dan pencampuran natrium bikarbonat serta bahan lainnya. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, yaitu perbandingan sari pala dan ekstrak daun cengkeh (1:1, 3:1, 5:1) dan variasi penambahan natrium bikarbonat (0,5%, 0,7%, 0,9%). Parameter uji yang digunakan yaitu aktivitas antioksidan, flavonoid, padatan terlarut, pH, cemaran colifrom, warna cromameter, dan uji organoleptik hedonik. Hasil penelitian ini terdapat sampel terbaik dengan kode E3L2 yang memiliki aktivitas antioksidan 85,96%, kadar flavonoid 0,99%, padatan terlarut 391 mg/L sesuai dengan SNI 3708:2015, pH 4,60 sesuai dengan BPOM 2008, dan berpengaruh nyata terhadap uji organoleptik rasa. Uji organoleptik kesukaan diperoleh hasil terbaik pada sampel E3L2 dengan skor 5 yang artinya agak suka terhadap produk yang dibuat.