Kabupaten Sleman yang menjadi salah satu kota yang cukup sibuk di Indonesia. Berbagai aspek dan bidang kehidupan manusia terjadi di Kabupaten Sleman. Kabupaten menjadi wilayah perkotaan dengan berbagai pusat kegiatan manusia seperti perekonomian, perdagangan, permukiman, pendidikan, dan lain sebagainya. Hal ini memungkinkan terdapat berbagai perubahan yang terjadi di dalamnya, termasuk perubahan tutupan lahan. Oleh karena hal tersebut untuk mengelola dampak dari perubahan tutupan lahan yang tidak terkendali, maka penting untuk mengetahui seberapa besar perubahan tutupan lahan dan sebarannya dengan menggunakan SIG (System Informasi Geografis).
Metode penelitian yang dipakai dalam penentuan perubahan tutupan lahan di Kabupaten Sleman tahun 2017 dan 2021 adalah analisis data sekunder, pemrosesan data dilakukan dengan bantuan sistem informasi geografi menggunakan analisis spasial overlay untuk melakukan pemetaan tingkat perubahan tutupan lahan di Kabupaten Sleman tahun 2017 dan 2021. Untuk mengetahui luasan tutupan lahan menggunakan analisis kuantitatif. tujuan dari penelitian yaitu untuk mengetahui kondisi tutupan lahan di Kabupaten Sleman pada tahun 2017-2021 dan untuk mengetahui seberapa besar perubahan tutupan lahan di Kabupaten Sleman pada tahun 2017-2021.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan yang mengalami penambahan luas yaitu Gedung sebesar 43,64 ha dan Permukiman sebesar 264,54 ha. Perubahan tutupan lahan yang mengalami pengurangan yaitu Hutan lindung sebesar 1,04 ha, Kebun/Perkebunan sebesar 14,54 ha, Sawah irigasi sebesar 279,20 ha, Sawah Tadah Hujan sebesar 2,55 ha, Semak belukar sebesar 2,83 ha dan Tegalan/ladang sebesar 8,17 ha. Tutupan lahan yang tidak berubah atau tidak mengalami penurunan dan penambah yaitu Bandar udara, Danau/waduk, Rumput/tanah kosong, dan Sungai.