Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan yang berbahan baku kedelai. Susu kedelai membutuhkan sistem distribusi yang harus dijaga suhunya agar tetap dingin. Sistem distribusi ini sering dikenal dengan distribusi rantai dingin (cold chain). Perubahan suhu penyimpanan dapat berpengaruh terhadap keamanan dan kualitas produk. Oleh karena itu perlu adanya suatu indikator yang bersifat irreversible yang dapat mengindikasikan perubahan kerusakan susu karena perubahan suhu selama waktu tertentu. Indikator ini dikenal dengan label Time Temperature Indicator (TTI). Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisa kemampuan indikator TTI berbahan baku minyak jagung dan minyak sawit merah dalam mengindikasikan perubahan kualitas susu kedelai pasteurisasi dan mengetahui ketepatan indikator dalam mengindikasikan perubahan kerusakan susu kedelai berdasarkan permodelan kinetika kerusakan mikrobiologis. Penelitian mengunakan ini dua faktor, yaitu suhu penyimpanan susu kedelai pasteurisasi dan lama penyimpanan susu kedelai pasteurisasi. Penelitian ini dilakukan dengan cara mencari nilai energi aktivasi kinetika difusi dari label indikator dan kinetika kerusakan mikrobiologis susu kedelai pasteurisasi. Sampel susu disimpan pada suhu 4, 29,40⁰C, kemudian analisis total mikroba dilakukan pada jam ke 0,4,6,24,26,28,dan 30. Pengukuran kinetika difusi label indikator dilakukan pada medium kertas foto pada suhu 8,29, dan 40⁰C. Pengukuran panjang difusi dilakuakn pada jam ke- 0,4,6,24,26,28,dan 30. Perhitungan kinetika dilakukan dengan menggunakan Microsoft Excel 2019. Hasil penelitian menunjukan bahwa selisih energi aktivasi masih berada di bawah 25 kJ/mol. Selisih energi aktivitasnya adalah 6,065 kJ/mol
(