Cairan pembersih lantai dibuat dengan memformulasikan beberapa bahan, diantaranya adalah arpus yang digunakan sebagai desinfektan, texapon sebagai surfaktan dan hidroxy ethyl cellulose (HEC) sebagai pengental. Crude glycerol perlu ditambahkan dalam formula pembersih lantai untuk melunakkan texapon dan meningkatkan kelarutan HEC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah crude glycerol dan jumlah aquades terhadap sifat kimia, fisika dan organoleptik pembersih lantai yang dihasilkan serta memperoleh pembersih lantai yang terbaik. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan dua faktor variabel. Faktor pertama adalah volume crude glycerol (A) yang terdiri dari 3 taraf, meliputi: A1(50 mL), A2 (70 mL), A3 (100 mL). Faktor kedua adalah volume aquades (B) yang terdiri dari 3 taraf, meliputi: B1 (300 mL), B2 (400 mL), B3 (500 mL). Hasil penelitian menunjukkan bahwa volume crude glycerol berpengaruh terhadap pH pembersih lantai, namun tidak berpengaruh terhadap viskositas, densitas, kesukaan aroma, warna maupun tingkat kemampuan pembersihan. Volume aquades tidak berpengaruh terhadap pH, viskositas, densitas, kesukaan aroma, warna maupun tingkat pembersihan pembersih lantai. Berdasar pH, pembersih lantai terbaik diperoleh pada perlakuan A1B1 dengan rerata skor kesukaan 4,17 (suka), pH 7,16, viskositas 129,5 cP dan densitas 1,02 g/cm3.