Pemupukan menjadi faktor yang penting untuk menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman kelapa sawit. Salah satu aspek yang berkaitan dengan pemupukan adalah mengenai ketepatan, yaitu tepat jenis, dosis, waktu, cara, tempat, dan alat. Saat ini, penentuan besarnya dosis pemupukan dilakukan melalui evaluasi terhadap kadar hara daun yang dilakukan secara destruktif. Perkembangan teknologi telah menghasilkan alat yang dapat digunakan mengevaluasi kadar hara daun tanpa destruktif, yaitu spektrometer genggam dan kamera multispektral.Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kinerja model prediksi dari kedua alat tersebut untuk memprediksi kadar hara Nitrogen (N), Phosphate (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), dan Kalsium (Ca) yang dikembangkan dengan teknik statistik Regresi Linear Sederhana dan Partial Least Squares Regression. Analisis hara daun sebagai variabel terikat, dilakukan terhadap pelepah 3, 9, 17, 25 dan komposit. Sementara variabel bebas, yaitu nilai pantulan daun, diperoleh dari spektrometer genggam dan kamera multispektral.Hasil penelitian ini adalah kinerja model prediksi konsentrasi unsur hara N, P, K, Mg, dan Ca daun kelapa sawit menggunakan alat spektrometer, memiliki nilai Correctness tertinggi berturut-turut sebesar 96,12%; 97,32%; 91,16%; 91,37%; dan 90,31%, seluruhnya pada pelepah komposit.Kinerja model prediksi konsentrasi unsur hara N, P, K, Mg, dan Ca daun kelapa sawit menggunakan alat kamera multispektral, memiliki nilai Correctness berturut-turut sebesar 96,06%; 97,49%; 90,29%; 92,65%; dan 89,91%, yaitu pada pelepah komposit untuk unsur hara N, P, Mg dan Ca, serta pada pelepah nomor 3 untuk unsur hara K.Spektrometer genggam memberikan kinerja model prediksi dengan nilai Correctness tertinggi untuk memprediksi unsur N, K, dan Ca; sementara kamera multispektral untuk memprediksi unsur P dan Mg.