Tujuan dari penelitian ini yaitu; (1) untuk mengetahui proses pembibitan kelapa sawit di PT. Rebinmas Jaya; (2) untuk. mengetahui. berapa. biaya pembibitan kelapa sawit di PT. Rebinmas Jaya; (3) untuk mengetahui efisiensi biaya pembibitan kelapa sawit di PT. Rebinmas Jaya. Metode dasar penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif. Metode penentuan lokasi menggunakan purposive sampling dengan memilih lokasi secara sengaja dengan pertimbangan bahwa PT. Rebinmas Jaya selalu melakukan pembibitan sendiri untuk mencukupi kebutuhan bibit di area perkebunan perusahaan tersebut. Analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif dengan metode analisis data cost volume profit dan break event point. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembibitan di PT. Rebinmas Jaya menggunakan sistem double stage, dan diketahui bahwa pada tahap pre nursery benih di semai hingga umur 3 bulan kemudian dipindahkan ke tahap main nursery hingga berumur bibit 12 bulan. Total biaya pembibitan PT. Rebinmas Jaya sebesar Rp1.334.296.125 yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp177.328.368 (13,4) dan biaya tidak tetap sebesar Rp1.156.967.757 (86,6%) serta diketahui dari total biaya tersebut menghasilkan bibit sawit sebanyak 48.880 bibit dengan biaya rata-rata perbibit sebesar Rp27.297 dan hasil break event point (BEP) sebesar 10.859 untuk BEP Unit dan Rp434.360.000 untuk BEP Rupiah. Nilai BEP unit saat harga jual bibit (-5%) meningkat menjadi 12.375 bibit atau naik (14%) dan nilai BEP rupiah meningkat menjadi Rp470.250.000 atau naik (8%) dari sebelumnya. Kemudian, nilai BEP unit saat biaya produksi (+5%) meningkat menjadi 12.293 bibit atau naik (13%) dan nilai BEP rupiah meningkat menjadi Rp491.720.000 atau naik (13%) dari sebelumnya. Pembibitan PT. Rebinmas Jaya dinyatakan layak diusahakan, hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan efisiensi usaha pembibitan PT. Rebinmas Jaya dengan pembelian bibit siap tanam yang dinyatakan dengan hasil perbandingan R/C sebesar 1,4 dan efisiensi perbandingan harga sebesar 66% lebih murah melakukan pembibitan sendiri dibandingkan dengan membeli bibit dari luar.