Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh ketinggian tempat terhadap produksi kopi arabika. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Temanggung, dengan kecamatan yang memiliki lingkup kopi arabika di ketinggian yang berbeda. Kecamatan yang menjadi sampel penelitian ini adalah Kecamatan Ngadirejo dengan range ketinggian yaitu 900-1150 m dpl, Kecamatan Parakan dengan range ketinggian yaitu 1150-1400 m dpl, dan Kecamatan Kledung dengan range ketinggian yaitu lebih dari 1400 m dpl. Penelitian dilaksanakan pada bulan mei sampai dengan juni 2023. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling, yaitu peneliti menentukan langsung lokasi dan sumber informasi penelitian. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 28 responden, dengan sampel taksasi diambil sebanyak 5% dari populasi kebun kopi arabika yang berbuah. Metode analisis yang digunakan dalam penilian ini adalah metode regresi linear dari variabel tetap yaitu Ketinggian, dan variabel bebas yaitu produksi, produktivitas dan hasil taksasi dengan menggunakan aplikasi SPSS dengan taraf signifikansi 5%. Hasil dari penelitian ini adalah ketinggian tidak perpengaruh signifikan terhadap produksi kopi arabika, namun ketinggian berpengaruh terhadap produktivitas dan hasil taksasi. Jika ketinggian naik, maka produktivitas juga akan meningkat.