Edibel film merupakan lapisan yang melapisi bahan pangan yang layak dikonsumsi, dan dapat terdegradasi oleh alam. Pati kentang merupakan salah satu hidrokolid yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku edible film. Penambahan perasan jahe merah pada edible film berfungsi sebagai antibakteri sehingga edible film yang dihasilkan memiliki nilai fungsional yang lebih baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi pati kentang dan konsentrasi filtrat jahe merah terhadap sifat fisik, kimia dan antibakteri edible film. Mengetahui hasil yang Tensile Strenght yang besar dan tasmisi uap yang paling kecil dan untuk memperoleh edible film pati kentang dengan penambahan filtrat jahe merah yang memiliki antibakteri yang tinggi. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Blok Lengkap (RBL) dua faktor. Faktor pertama adalah konsentrasi pati (3%, 5% dan 7% b/vtotal), Sedangkan faktor kedua adalah konsentrasi filtrat jahe merah (1%, 2% dan 3% b/vtotal) Analisis data menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji BNT (α = 5%). Penentuan perlakuan tebaik menggunakan metode Multiple Atribute. Data yang diperoleh dari masing-masing analisis dengan menggunakan metode Rancangan Blok Lengkap. Perbedaan persentase pati yang ditambahkan menunjukan hubungan yang sangat erat terhadap kuat tarik, persen pemanjangan, kadar air, trasmisi uap, antibakteri dan zona hambat bakteri. Gaya Tarik maksimum yang dapat ditahan oleh edible film sebelum robek 2,822 N/cm, elongasi 30,760%, kadar air 1,233%,trasmisi uap air 1,703G/cm2 , ketebalan maksimum 0,003mm, zona hambat 3,75 mm dan kecerahan 53,510.