Respirasi merupakan indikator kesehatan tanah. Faktor yang mempengaruhi respirasi tanah adalah sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Mikroorganisme tanah sangat beragam jenisnya, ada yang bersifat patogen pada tanaman dan
menguntungan bagi tanaman, salah satunya bakteri pelarut fosfat (BPF). Peran bakteri fosfat, yaitu memberikan unsur asam organik untuk membantu mempermudah tanaman kelapa sawit menyerap nutrisi. Penelitian ini bertujuan
mengetahui interaksi antara respirasi tanah dengan karakteristik pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) kelapa sawit di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan pengambilan sampel tanah secara diagonal di dua lokasi, yaitu TBM dan TM. Pada masing-masing lokasi dilakukan pengambilan sampel sebanyak 5 titik, dan masing-masing titik diambil sebanyak 5 ulangan yang kemudian digabungkan menjadi satu sehingga total sampel pada penelitian ini sebanyak 10 sampel. Parameter yang diukur meliputi respirasi tanah, jumlah bakteri, berat volume, berat jenis, kadar air, pH dan Pengujian Bakteri pelarut fosfat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan nyata antara respirasi di lahan TBM dan TM kelapa sawit. Namun, terdapat korelasi searah antara respirasi tanah dengan berat volume dan pH, sedangkan korelasi berlawanan ditemukan antara respirasi tanah dengan berat jenis, kadar air, dan jumlah bakteri (CFU). Kemampuan melarutkan fosfat sangat tinggi ditunjukkan pada isolat di lahan TM dengan IP TM B P7 (3,07), TM A P6 (1,80) dan TM C P7 (2,63) daripada TBM C P7 (3,07) di lahan TBM dan bakteri pelarut fosfat di tanah kelapa sawit ditemukan 3 isolat di TM dan 1 isolat di TBM.