Ekstraksi atau penyaradan proses mengambil kayu dari area tempat pohon ditebang. Ekstraksi melibatkan penggunaan alat atau mesin untuk memindahkan kayu dari lokasi penebangan ke tempat yang lebih mudah diakses atau tempat pengumpulan kayu sementara (TPn). Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produktivitas dan biaya operasional antara dua jenis alat berat, yaitu Excavator Grapple dan Excavator Ponton Darat, dalam kegiatan ekstraksi kayu di PT. Toba Pulp Lestari. Kegiatan ekstraksi melibatkan pemindahan kayu dari lokasi penebangan ke tempat pengumpulan sementara (TPn). Penelitian dilakukan di kompartemen D077 dan E100 dengan variasi jarak (120 meter dan 165 meter) serta tingkat kelerengan (8-15% dan 16-20%). Metode penelitian yang digunakan dengan pengambilan data primer melalui pengamatan langsung dan pengukuran waktu ekstraksi, volume kayu, serta biaya operasional. Data dianalisis menggunakan uji statistik untuk menentukan perbedaan signifikan antara kedua alat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Excavator Ponton Darat (CTL) memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan Excavator Grapple (FTL) pada semua jarak dan tingkat kelerengan. Produktivitas kedua alat cenderung menurun seiring dengan peningkatan jarak dan kelerengan, namun penurunan lebih signifikan pada Excavator Grapple. Selain itu, biaya operasional Excavator Ponton Darat lebih efisien dibandingkan Excavator Grapple, terutama pada jarak yang lebih jauh dan kelerengan yang lebih curam. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Excavator Ponton Darat lebih efektif dan efisien dalam kegiatan ekstraksi kayu, terutama pada kondisi medan yang menantang. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan lebih mengoptimalkan penggunaan Excavator Ponton Darat untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional.