Sumber energi fosil yang semakin menipis, sehingga diperlukan energi alternatif yang sifatnya dapat diperbaharui. Biobriket adalah salah satunya alternatif bahan bakar berbasis biomassa limbah pertanian yang dapat menjadi solusi berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rasio tanaman mendong dan tongkol jagung serta variasi jenis perekat terhadap karakteristik biobriket yang dihasilkan. Adapun metode penelitian ini yaitu rancangan blok lengkap (RBL) dengan faktor perlakuan rasio bahan baku (70% tongkol jagung: 30% mendong, 50% tongkol jagung: 50% mendong, 30% tongkol jagung: 70% mendong) dan variasi jenis prekat 20% yaitu tepung tapioka, tepung maizena, dan tepung sagu. Adapun analisis yang dilakukan diantaranya, kadar air, kadar abu, laju pembakran, kuat tekan, dan nilai kalor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk rasio komposisi tanaman mendong dan tongkol jagung tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, laju pembakaran, kuat tekan, dan nilai kalor berpengaruh. Hasil dari variasi jenis perekat berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar abu, laju pembakaran, kuat tekan dan nilai kalor. Maka hasil penelitian ini menujukan bahwa penggunaan rasio bahan baku dan perekat mempengaruhi kualitas biobriket.