Perubahan iklim yang mengakibatkan berkurangnya sumber-sumber air pada periode musim kering yang cukup lama memerlukan langkah-langkah konservasi air. Peningkatan biaya operasional setiap tahunnya, terutama upah pekerja dan material sedangkan harga CPO relatif tidak stabil, membuat perusahaan selalu berinovasi untuk menghasilkan inisiatif-inisiatif baru yang dapat menekan biaya operasional seefisien mungkin agar perusahaan tetap dapat bersaing di pasar global. Salah satu inisiatif tersebut adalah penggunaan sistem drip fertigation pada kegiatan irigasi dan pemupukan di pembibitan kelapa sawit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efisiensi pemanfaatan air dan menghitung efisiensi biaya dari tenaga kerja pemupukan dengan penerapan teknologi drip fertigation.
Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan cara membandingkan parameter-parameter yang sama pada dua jenis sistem irigasi di pembibitan kelapa sawit pada tahap main nursery, yaitu sistem konvensional (mist irrigation) dan sistem yang lebih maju (drip fertigation). Cara perbandingan menggunakan analisis sederhana yaitu menghitung selisih penggunaan air dan tenaga kerja antara sistem mist irrigation dengan sistem drip fertigation sehingga diperoleh persentase penghematan/efiseinsi. Hasil penelitian membuktikan penerapan pembibitan dengan sistem drip fertigation lebih efisien dalam pemanfaatan air maupun biaya tenaga pemupukan dibandingkan dengan sistem konvensional (mist irrigation). Berdasarkan perhitungan, penggunaan air pada sistem drip fertigation lebih efisien 73,6% dibandingkan dengan sistem mist irrigation dan penggunaan tenaga kerja lebih efisien 5,165 HK/1.000 bibit dibandingkan dengan sistem mist irrigation.