Permintaan terhadap kayu Jati untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri dan kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Upaya yang dilakukan untuk memenuhi permintaan kayu Jati yaitu dengan melakukan pembangunan Perhutanan Sosial seperti Hutan Kemasyarakatan. Keberhasilan pembangunan hutan kemasyarakatan dapat dilihat dari sumbangan kayu Jati dari hutan kemasyarakatan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Selama melakukan pembangunan hutan kemasyarakatan terdapat biaya yang harus dikeluarkan oleh petani baik secara rutin maupun tidak rutin.
Namun masih banyak petani yang belum mengetahui total biaya yang dikeluarkan sehingga pembangunan hutan kemasyarakatan belum dapat diketahui layak atau tidaknya untuk dilanjutkan. Analisis finansial merupakan parameter yang digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu usaha untuk dijalankan, sedangkan analsiis kontribusi pendapatan digunakan untuk mengetahui persentase pendapatan dari tanaman yang diusahakan di hutan kemasyarakatan.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis finansial dan menganalisis kontribusi pendapatan hutan kemasyarakatan pola agroforestry terhadap pendapatan rumah tangga petani. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung pada petani yang dilakukan dari bulan Februari sampai Maret 2023.
Data hasil wawancara diolah menggunakan Ms.Excel. Kemudian dianalisis finansial menggunakan pendapatan bersih.
Analisis kontribusi pendapatan menggunakan persentase pendapatan. Hasil penelitian menujukkan bahwa usaha yang dijalankan oleh petani layak untuk dijalankan. Berdasarkan hasil analisis finansial menunjukan bahwa laba bersih yaitu diperoleh sebesar - Rp. 135.076.132 /ha/daur. Hasil yang diperoleh dari analisis finansial yaitu - Rp. 135.076.132. Kontribusi pendapatan dari usaha hutan kemasyarakatan bagi pendapatan rumah tangga petani hutan yaitu sebesar 50,04%.