Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi penamabahan tepung mocaf, tepung jagung, tepung kacang merah, dan variasi penambahan glukomanan terhadap sifat kimia dan sifat fisik beras analog. Serta mendapatkan perbandingan tepung mocaf, tepung jagung, tepung kacang merah dan jumlah penambahan glukomanan yang menghasilkan beras analog yang disukai panelis. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan 2 faktor. Faktor pertama perbandingan tepung mocaf, tepung jagung, dan tepung kacang merah dengan 3 taraf yaitu (A1= 50%: 30%: 20%), (A2= 30%, 50%, 20%), (A3= 40%: 40%, 20%). Faktor yang kedua adalah variasi penambahan glukomanan dengan 3 taraf yaitu (B1= 1%), (B2= 2%), (B3= 3%). Beras analog yang dihasilkan kemudian dianalisis kimia (kadar protein, kadar lemak, kadar air, kadar abu, kadar serat). Uji organoleptik (aroma, warna, rasa, tekstur). Uji sifat fisik (daya serap air, warna chromamometer, densitas kamba, bobot 100 butir). Perbandingan tepung mocaf, tepung jagung, dan tepung kacang merah berpengaruh terhadap kadar air, densitas kamba,kadar lemak, dan warna (L, a. b, ∆E). Namun tidak berpengaruh terhadap kadar abu, kadar protein, kadar serat, daya serap, dan bobot 100 butir. Penambahan glukomanan berpengaruh terhadap kadar air, kadar abu, warna chromamometer (L,a, b, dan, ∆E). Namun tidak berpengaruh terhadap kadar protein, kadar lemak, kadar serat, daya serap, dan bobot 100 butir. Beras analog yang mendekati (SNI 01-2987-1992) adalah beras yang terbuat dari perbandingan tepung mocaf 30%, tepung jagung 50%, dan tepung kacang merah 20%, dengan penambahan glukomanan 1%, yang memiliki rerata kadar protein 7,58%, kadar lemak 8,92%, kadar air 3,21%, kadar abu 2,61%, kadar karbohidrat 69,08%, dan skor organoleptik keseluruhan 5, 85 dan 5,92.