Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis jacq) merupakan komoditas perkebunan andalan di indonesia. Silika dapat meningkatkan kekuatan dinding sel melalui peroses biosilifikasi sel daun sehingga dapat lebih tahan terhadap kekeringan. Air dibutuhkan tanaman sebagai komponen utama dalam sel yang menyusun jaringan, berperan dalam berbagai reaksi metabolisma seperti proses difusi, osmosis,transport aktif, fotosintesis, transpirasi dan lain-lain. Penelitian ini akan dilaksanakan di Kebun Pendidikan dan Penelitian (KP- 2) Institut Pertanian Stiper Yogyakarta. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Agustus November 2024. Penelitian ini dilakukan dengan metode percobaan dengan rancangan faktorial yang terdiri dari 2 faktor yang disusun dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua perlakuan. Perlakuan pertama yaitu dosis pupuk silika (D) dengan dosis D1 = 5ml, D2 = 10 ml, D3 = 15 ml . Perlakuan kedua yaitu frekuensi penyiraman (F) dengan volume air yang terdiri dari tiga ulangan yaitu F1 = 1000 ml/h, F2= 2000 ml/h, F3= 2000 ml/2h. Dari kedua perlakuan tersebut diperoleh kombinasi 3 x 3 = 9 kombinasi perlakuan,masing – masing perlakuan 3 ulangan sehingga diperoleh 27 percobaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pupuk silika dan volume penyiraman serta interaksi keduanya tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit di Main nursery.