Atmojo, Pandu Tri (2025) Pengaruh Pupuk Hayati Mikoriza dan PGPR terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit di Pre Nursery. Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT_22615.pdf
Download (55kB)
SKRIPSI FULL TEXT_22615.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
COVER-ABSTRAK_22615.pdf
Download (538kB)
HALAMAN PENGESAHAN_22615.pdf
Download (135kB)
BAB I_22615.pdf
Download (303kB)
BAB II_22615.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (360kB)
BAB III_22615.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (306kB)
BAB IV_22615.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (389kB)
BAB V_22615.pdf
Download (291kB)
Formulir Telaah dan Persetujuan Publikasi Artikel_22615.pdf
Download (92kB)
Turnitin_22615.pdf
Download (512kB)
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN_22615.pdf
Download (1MB)
skripsi_22615_Setelah semhas (1).pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Pemupukan di pembibitan kelapa sawit umumnya menggunakan pupuk anorganik karena unsur haranya mudah larut sehingga dapat diserap tanaman secara cepat, akan tetapi pupuk anorganik hanya berperan sebagai pemasok hara tanpa menjaga dan memperbaiki kesuburan fisik, kimia dan biologi tanah. Tanah latosol dengan pH masam, kelarutan unsur unsur mikro logam cukup tinggi yang selain berpotensi toksik juga memfiksasi fosfor sehingga menurunkan efektivitas pemupukan. Untuk meningkatkan produktivitas tanah latosol perlu dikombinasikan dengan pemberian pupuk hayati, khususnya mikoriza dan PGPR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk hayati Mikoriza dan PGPR terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian ini dilakukan di Kebun Penelitian dan Pendidikan (KP2) Institut Pertanian STIPER, yang berada di Desa Sempu, Kecamatan Wedomartani, Kabupaten Sleman, Yogyakarta pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2025. Metode yang digunakan adalah rancangan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor pertama adalah macam pupuk hayati yang terdiri 2 macam yaitu Mikoriza dan PGPR. Faktor kedua adalah dosis pupuk hayati yang terdiri dari 5 aras (0, 5, 10, 15 dan 20 ml/tanaman). Kombinasi perlakuan 2 x 5 = 10, yang diulang sebanyak 5 kali sehingga menggunakan 50 tanaman. Data dianalisis menggunakan sidik ragam (Anova). Perlakuan yang berpengaruh nyata, diuji lanjut dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf nyata 5 %. Hasil penelitian ini menunjukkan tidak terdapat interaksi nyata antara macam dan dosis pupuk hayati. Pemberian PGPR memberikan hasil lebih baik dibandingkan Mikoriza pada berat kering akar dan volume akar. Dosis pupuk hayati 5 ml/tanaman memberikan hasil terbaik pada tinggi bibit, luas daun, berat segar tajuk dan berat kering tajuk.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | 22615; publish di agroforetech |
| Uncontrolled Keywords: | Mikoriza, PGPR, Tanah latosol, Pre nursery |
| Subjects: | Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi |
| Divisions: | INSTIPER > Fakultas Pertanian > Program Studi Agroteknologi |
| Depositing User: | Pandu Tri Atmojo |
| Date Deposited: | 22 Sep 2025 01:38 |
| Last Modified: | 22 Sep 2025 01:38 |
| URI: | https://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/3759 |
