Penelitian ini mengkaji pemanfaatan media sosial dalam usaha pertanian di Desa Hargobinangun, Kabupaten Sleman. Latar belakang penelitian berangkat dari pesatnya perkembangan teknologi digital yang membawa peluang baru bagi sektor pertanian, khususnya dalam pemasaran, komunikasi, dan pengembangan usaha tani. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik purposive sampling, melibatkan 40 responden petani yang aktif memanfaatkan media sosial. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, kuisioner, dan dokumentasi, kemudian dianalisis secara regresi linier berganda dan asosiatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial, terutama WhatsApp, Facebook, Instagram, dan TikTok, memiliki peran strategis dalam mendukung usaha tani. Fungsi utamanya meliputi edukasi, perluasan jejaring, promosi produk, hingga peningkatan akses pasar. Tingkat pemanfaatan media sosial dalam usaha pertanian di desa ini tergolong tinggi, dengan skor rata-rata 2,76 yang mencerminkan keberhasilan petani dalam mengintegrasikan teknologi digital. Dampak paling nyata terlihat pada aspek ekonomi, yakni kemampuan petani memotong rantai distribusi sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Selain itu, media sosial juga membentuk komunitas digital yang memungkinkan petani saling berbagi pengalaman, informasi teknis, serta peluang kerjasama bisnis.Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan bahwa media sosial merupakan instrumen penting dalam modernisasi pertanian. Optimalisasi penggunaannya melalui literasi digital, kolaborasi dengan pihak terkait, serta diversifikasi platform akan semakin memperkuat daya saing petani di era digital.