Diansyah, Eka (2025) UJI EFEKTIVITAS BENTOR (BECAK MOTOR) SEBAGAI ALAT ANGKUT TBS DARI DALAM BLOK KE TPH. Skripsi thesis, Institut Pertanian Stiper Yogyakarta.
SKRIPSI FULLTEXT_23171.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (836kB)
COVER SAMPAI INTISARI_23171.pdf
Download (290kB)
LEMBAR PENGESAHAN_23171.pdf
Download (217kB)
BAB 1_23171.pdf
Download (37kB)
BAB 2_23171.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (436kB)
BAB 3_23171.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (89kB)
BAB 4_23171.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (67kB)
BAB 5_23171.pdf
Download (25kB)
DAFTAR PUSTAKA_23171.pdf
Download (35kB)
FORMULIR TELAAH DAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ARTIKEL_23171.pdf
Download (243kB)
TURNITIN_23171.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT_23171.pdf
Download (216kB)
Abstract
Kelapa sawit merupakan komoditas strategis yang membutuhkan sistem transportasi hasil panen yang efisien agar kualitas Tandan Buah Segar (TBS) tetap terjaga. Selama ini, angkong banyak digunakan, namun memiliki keterbatasan kapasitas dan efisiensi waktu. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan bentor (becak motor) sebagai alat angkut TBS dari dalam blok ke Tempat Pengumpulan Hasil (TPH) sebagai pengganti angkong. Parameter yang diamati meliputi kapasitas angkut per ritase, waktu tempuh ritase, produktivitas kerja (Ha/HK dan Kg/HK), biaya operasional, serta persepsi kenyamanan pemanen. Penelitian dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan dengan membandingkan kinerja pengangukatan TBS menggunakan angkong dan becak motor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bentor memiliki keunggulan dibandingkan angkong, pada aspek efisiensi waktu dan kapasitas angkut. Dari sisi produktivitas, pemanen yang menggunakan bentor menghasilkan rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan angkong. Analisis biaya operasional menunjukkan bahwa bentor membutuhkan biaya lebih tinggi, yaitu Rp 578.500 per bulan, dibandingkan angkong sebesar Rp 50.625 per bulan. Meski demikian, biaya tersebut terkompensasi oleh kapasitas angkut dan efisiensi kerja yang lebih besar. Dengan demikian, penggunaan bentor tidak serta-merta meningkatkan produktivitas panen, tetapi secara signifikan meningkatkan efisiensi waktu, mengurangi beban fisik pemanen, dan memperlancar rantai distribusi TBS dari blok ke TPH.
Kata kunci: alat angkut, angkong, bentor, efektivitas.
| Item Type: | Thesis (Skripsi) |
|---|---|
| Additional Information: | 23171; TIDAK PUBLISH |
| Uncontrolled Keywords: | alat angkut, angkong, bentor, efektivitas |
| Subjects: | Fakultas Teknologi Pertanian > Program Studi Teknik Pertanian |
| Divisions: | INSTIPER > Fakultas Teknologi Pertanian > Program Studi Teknik Pertanian |
| Depositing User: | Eka Diansyah |
| Date Deposited: | 06 Oct 2025 02:32 |
| Last Modified: | 06 Oct 2025 02:32 |
| URI: | https://eprints.instiperjogja.ac.id/id/eprint/4005 |
