Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk abu boiler dan volume urine sapi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di prenursery. Penelitian telah dilaksanakan di kebun KP2 Institut Pertanian Stiper Yogyakarta yang terletak di Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY pada ketinggian tempat 118 m dpl. Penelitian ini telah dilaksanakan pada Januari sampai Maret 2022. Penelitian menggunakan metode percobaan faktorial yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) atau Completely Randomized Design (CRD) yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama adalah dosis pupuk abu boiler yang terdiri 4 aras yaitu: P0 = kontrol, P1 = 50 g/polibag, P2 = 100 g/polibag, dan P3 = 150 g/polibag. Faktor kedua adalah pemberian volume urine sapi yang terdiri dari 4 aras yaitu: F0 = kontrol, F1 = 40 ml , F2 = 60 ml, dan F3 =80 ml. Dengan demikian diperoleh 4 x 4 = 16 kombinasi, setiap kombinasi perlakuan diulang sebanyak 4 kali sehingga terdapat 64 unit percobaan. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan Anova dan apabila ada pengaruh nyata diuji lanjut dengan DMRT dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi nyata antara pemberian pupuk abu boiler dengan pemberian volume urine sapi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre-nursery. Pemberian pupuk abu boiler berpengaruh nyata pada parameter tinggi tanaman, berat segar tajuk, panjang akar, dan berat segar akar, sedangkan pemberian volume urine sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, berat kering tajuk, berat segar akar, berat segar tajuk dan berat kering bibit kelapa sawit di prenursery. Dosis abu boiler 100 g dapat meningkatkan pertumbuhan bibit. Atau lebih baik dari menggunakan pupuk kimia. Penambahan dosis volume urine sapi 60 ml dapat meningkatkan pertumbuhan bibit. Atau lebih baik dari menggunakan pupuk kimia