Lahan rawa sulfat masam adalah lahan yang memiliki horizon sulfidik (pirit) di dalam kedalaman <50 cm atau sulfirik di dalam kedalaman <120 cm. (Dent,1986). Luas lahan rawa di Kalimantan Tengah sekitar 3.576.800 Ha. Tanah adalah gejala alam permukaan daratan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Kendala terbesar pemanfaatan lahan rawa adalah genangan, kekeringan dan juga kadar keasaman air yang tinggi yang memiliki potensi akan terjadinya gagal
panen pada tanaman sehingga pemanfaatan lahan menjadi tidak maksimal. Padi merupakan komoditas tanaman pangan penghasil beras guna ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan Indonesia yang berkelanjutan sehingga perlu adanya sebuah evaluasi terhadap kesesuaian lahan untuk padi dengan sifat kimia tahan untuk pemaksimalan penggunaan lahan dan menghasilkan produktivitas yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini, yaitu menganalisis sifat kimia tanah lahan rawa dan
mengkaji kesesuaian lahan rawa dan sulfat masam di wilayah Kabupaten Kapuas.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa pH H2O dan KCl pada tanah sangat masam dengan nilai dibawah 4, kadar C-organik yang terdapat pada tanah sangat tinggi, kandungan N total pada tanah yang sangat rendah, rata-rata kandungan P tersedia pada tanah
yang sedaang, rata-rata K yang dapat ditukarkan pada tanah rendah, kapasitas tukar kation pada tanah tinggi, kadar aluminium dalam tanah (Al-dd) tinggi, kadar hydrogen yang terkandung pada tanah sedang, ratarata kandungan besi (II) rendah, serta kandungan sulfat pada tanah tinggi
kadungan Fes2 yang sedang pada tanah. Daerah Iirgasi Rawa Dadahup termasuk ke dalam tipe iklim A berdasarkan klasifikasi menurut SchmidtFerguson karena memiliki nilai Q sebesar 4,63% sehingga keadaan iklim dan vegetasinya tergolong daerah sangat basah dengan hujan tropika.
Kesesuaian sifat kimia meliputi sangat sesuai (ketersediaan air, ketebalan tanah, total N, dan K2O), cukup sesuai (temperatur udara, KTK tanah, dan salinitas tanah), dan sesuai marginal (P2O5).