Kelapa sawit ialah tanaman perkebunan yang paling utama menghasilkan devisa negara bagi negara Indonesia. Juga, kelapa sawit ialah tanaman penghasil minyak nabati yang paling produktif dibanding dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya seperti tanaman kedelai, rapeseed, dan bunga matahari (Agrozine, 2023). Kelapa sawit memiliki produktivitas 8 – 10 kali lipat lebih besar jika dibandingkan dengan tanaman penghasil minyak nabati lainnya sehingga dengan lahan yang lebih sedikit mampu menghasilkan minyak nabati yang lebih besar (GAPKI, 2018). Dalam industri perkebunan kelapa sawit, banyak sekali tantangan dan rintangan dari produsen kelapa sawit untuk terus meningkatkan produksi kelapa sawit secara optimal dengan biaya se-efisien mungkin, baik dari internal maupun secara eksternal salah satunya adalah pencurian. Pencurian adalah perbuatan atau tingkah laku yang dapat merugikan banyak pihak, terutama masyarakat. Oleh karena itu, dikarenakan penanggulangan kasus pencurian yang sudah banyak dilaksanakan di perkebunan Indonesia, maka peneliti dalam kasus pencurian di kebun Senakin estate melaksanakan sistem pengamanan yang sifatnya ialah mencegah sebelum terjadinya kasus pencurian dan dapat meminimalisir pencurian TBS di kebun secara langsung. Sistem pengamanan yang disusun ialah rancangan sistem administrasi berupa form izin masuk dan keluar portal untuk kendaraan angkut hasil panen kebun masyarakat, form monitoring panen kebun masyarakat, monitoring pusingan panen kebun masyarakat, penerapan jam maksimal angkut panen, pembangunan portal di setiap collection road yang berdekatan dengan kebun masyarakat, pembangunan parit gajah, dan penyediaan tenaga pengamanan penjaga portal. Sistem pengamanan tersebut disusun dengan tujuan untuk melihat dampak dan perubahan dari diberlakukannya sistem pengamanan terhadap pencurian TBS di perkebunan kelapa sawit Senakin Estate dan membandingkan produksinya terhadap blok kebun yang belum diberlakukan sistem pengamanan TBS.