Zat warna tinta spidol pada umumnya dibuat dari bahan sintetik, diantaranya adalah antraquinon yang bersifat korosif dan memicu iritasi pada kulit. Zat warna tinta spidol dari serat pelepah kelapa sawit diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tinta dari serat pelepah kelapa sawit yang diarangkan agar melekat pada permukaan papan tulis diperlukan bahan perekat diantaranya dari gum arab, tepung tapioka dan tepung porang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis dan jumlah perekat terhadap sifat fisik dan organoleptik tinta spidol dari karbon pelepah kelapa sawit yang dihasilkan, serta memperoleh jenis perekat dan jumlah perekat yang mampu menghasilkan tinta spidol yang baik. Penelitian ini dirancang menggunakan Rancangan Blok Lengkap (RBL) dengan dua faktor variabel. Faktor pertama adalah perbandingan jenis perekat (A) dengan 3 taraf, meliputi: A1 (gum arab), A2 (tepung tapioka), A3 (tepung porang). Faktor kedua adalah jumlah perekat (B) dengan 3 taraf, meliputi: B1 (10 %), B2 (20 %), B3 (30 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis perekat berpengaruh terhadap densitas, viskositas, intensitas cahaya dan adhesi, namun tidak berpengaruh terhadap kesukaan warna, kesukaan kemudahan dihapus dan kesukaan bau. Jumlah perekat berpengaruh terhadap densitas, viskositas, intensitas cahaya dan adhesi, namun tidak berpengaruh terhadap kesukaan warna, kesukaan kemudahan dihapus dan kesukaan bau. Tinta terbaik diperoleh dari perlakuan A1B1 dengan rata-rata nilai penerimaan konsumen 3,80 (suka), densitas 0,94 g/m3, viskositas 15,60 cP, intensitas cahaya 0,23 lux, adhesi 13,01 %.