Dalam penelitian ini, kita akan melihat tiga hal: pertama, bagaimana karakteristik geblek dipengaruhi oleh perbedaan rasio berat pati singkong dan pati iles-iles; kedua, bagaimana penambahan ikan teri Medan mengubah karakteristik tersebut; dan ketiga, kombinasi pati mana yang menghasilkan geblek paling disukai menurut panelis. Strategi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Blok Lengkap (RAL) dua faktor. Rasio berat pati dasar terhadap pati singkong menjadi pertimbangan pertama 100 g (P) dengan 3 taraf yaitu (P1=100: 0% w/w), (P2=75: 25% w/w), (P3=50: 50% w/w). Faktor kedua adalah penambahan teri medan berdasarkan berat total pati singkong dengan pati iles-iles (100 g) (Q) dan 3 taraf yaitu yaitu (Q1=5%), (Q2=10%), (Q3=15%). Hasil penelitian menujukan bahwa perbandingan berat pati singkong dan pati iles – iles Hal ini memengaruhi jumlah air, abu, protein, lemak, karbohidrat, perbedaan warna total, dan preferensi organoleptik terhadap aroma dan warna pada geblek, tetapi tidak memengaruhi tekstur dan rasa. Ikan teri mengubah variasi warna total, kadar air, kadar abu, protein, lemak, karbohidrat, dan kadar pati, tetapi tidak memengaruhi preferensi organoleptik terhadap bau, rasa, aroma, atau tekstur. Geblek yang paling disukai panelis adalah geblek yang dibuat dari pati singkong 100 gram tanpa iles-iles dengan penambahan teri medan 5 gram (P1Q1) dengan nilai kesukaan warna 5,13, kesukaan aroma 5,50, kesukaan tekstur 5,45 dan kesukaan rasa 5,85 dengan keseluruhan 5,48 (agak suka)