Sektor perkebunan Kelapa sawit saat ini merupakan salah satu komoditas perkebunan yang memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, industri kelapa sawit di Indonesia telah menyediakan lapangan pekerjaan sebesar 16 juta tenaga kerja baik secara langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung jumlah kebutuhan tenaga panen di kebun agar rotasi panen dapat berjalan dengan tepat waktu, Upaya perbaikan fasilitas untuk meningkatkan kebetahan sehingga akan mengurangi turn over karyawan dan mengkaji upaya peningkatan keterampilan pemanen agar skill tenaga kerja pemanen yang baru meningkat sehingga output akan mengalami kenaikan perlunya mengetahui gambaran dan pengaruh standar fasilitas yang harus disediakan oleh perusahaan karena akan mempengaruhi kebetahan Tenaga kerja baru di suatu Perkebunan Kelapa Sawit sehingga Skill pekerja yang awalnya belum tahu cara memanen kelapa sawit dapat menjadi mahir seiring berjalannya waktu. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Bulan Januari sampai dengan Agustus 2023. Penelitian ini mengunakan metode sensus, survey dan quisioner kepada 36 karyawan baru yang berasal dari daerah NTT dan Pulau Jawa. Sehubungan dengan bertambah nya tenaga kerja yang memliki Skill tentu nantinya akan berbanding lurus dengan pencapaian Produktivitas kelapa sawit tersebut.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Tindakan social yang dikemukakan oleh Max Weber. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Pemilihan informan melalui Teknik purposive sampling, informan dalam penelitian ini adalah 36 orang. Jenis data primer yang di dapat berupa data kuisioner yang diperoleh dari responden yaitu karyawan baru dan jenis data sekunder berupa data karyawan, jumlah karyawan serta upah karyawan.